Perjuangan Salim, Petugas Haji saat Layani Jemaah di Tanah Suci

Editor: alafanews.com author photo
Salim Taib, saat gendong jemaah lansia di Tanah Suci

Ternate, Alafanews - Ratusan Petugas Penyelenggra Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi mengemban tugas untuk melayani jemaah haji asal Indonesia. Setiap petugas haji memiliki pengalaman masing-masing saat memberikan pelayanan di Tanah Suci.

Mereka bertugas di beberapa Daerah Kerja (Daker) seperti Daker Bandara, Daker Madinah, dan Kantor Urusan Haji (KUH) Jeddah.

Banyak kisah yang di alami para petugas haji selama di Tanah Suci. Salah satunya adalah petugas haji asal Provinsi Maluku Utara, Salim Taib.

"Bukan sekedar petugas haji, tetapi ini adalah wujud ibadah dan alhamdulillah jemaah sangat terbantukan dengan kerja-kerja petugas," ujar Salim Taib kepada Alafanews, Kamis (27/6/2024).

Salim mengatakan petugas haji tambahan yang berjumlah 400 orang dikosentrasikan untuk membantu menjalankan tugas di Masjidil Haram sebelum puncak Arafah, sekitar 20 hari pihaknya membackup di seputaran Masjidil Haram hingga puncak Arafah, Muzdalifah dan Mina.

Di Masjidil Haram, kata Salim, pihaknya melayani para jemaah haji dengan membentuk pos-pos pintu keluar masuk, karena di sekitaran Masjidil Haram para jemaah haji Indonesia seringkali berpisah dengan rombongan lantaran lelah dan haus setelah melaksanakan tawaf dan sa'i.

"Eenergi dan tenaga jemaah haji terkuras disitu. Mereka butuh pertolongan dan itu tugas mulia para petugas, sehingga kalau ada jemaah yang sudah tidak mampu berjalan kita antar kembali dengan kursi roda dari masjidil haram menuju terminal Syib Amir dibawah terik panas matahari 40 sekian derajat," bebernya.

Dikatakan, Setelah mabit di Muzdalifah, jemaah haji diberangkatkan ke Mina, untuk selanjutnya menunaikan wajib haji, yaitu melontar jumrah. Dimana jemaah melontar jumrah Aqabah dengan 7 kerikil. Lalu dilanjutkan dengan bercukur atau Tahallul Awal.

"Jadi memang butuh ketahanan fisik yang kuat dari petugas haji, kerja-kerja pelayanan petugas haji benar-benar dipertaruhkan, tetapi alhamdulillah petugas haji dengan kesigapan dan penuh rasa tanggung jawab sukses melayani jemaah haji Indonesia hingga selesainya Armuzna (Arafah, Muzdalifah dan Mina). tutur Salim. 

Mantan Ketua Ansor Maluku Utara dua periode ini, mengatakan, setelah selesai puncak Armuzna, pada tanggal 20 Juni lalu pihaknya dikembalikan ke Daker Madina, dan ditempatkan di terminal Hijrah Kota Madina bersama 29 orang lainnya.

Di Terminal Hijrah Madina, pihaknya memastikan kendaraan berupa mobil bus yang di tumpangi para jemaah haji dari Mekkah ke Madina tiba dengan selamat.

"Nah, kita memastikan bus-bus jemaah haji Indonesia yang bergerak dari Mekkah jam berapa, tiba di terminal hijrah jam berapa, jumlah jemaah berkurang atau tidak, termasuk memastikan stamina jemaah setelah tiba di terminal hijrah Madina," tandasnya. (Red)


















Share:
Komentar

Berita Terkini