Salim Taib |
Ternate, Alafanews - Plt Gubernur Maluku Utara (Malut) Ali Yasin kembali menarik pernyataanya terhadap Panitia Seleksi (Pansel) Terbuka Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) Pratama dilingkungan Pemprov Malut, Jumat (29/03/2024).
Sebelumnya, Al Yasin sempat menuding bahwa kerja-kerja Pansel penuh dengan nepotisme. Tudingan Al Yasin tersebut kemudian ditepis Ketua Pansel Prof. Husen Alting, mantan Rektor Unkhair itu hendak mempolisikan Al Yasin atas pernyataanya tersebut.
Pengamat kebijakan publik sekaligus politisi PDI Perjuangan, Salim Taib mengatakan langkah Plt gubernur dengan menarik pernyataannya itu bagian dari ketakutan, "beliau telah pulih dari amnesia hari ini statemen lain besok lain lagi berdasarkan cuaca perlawanan," kata Salim.
Salim menilai, sosok Plt gubernur Al Yasin dengan performa terburuk setelah Abdul Gani Kasuba (AGK). Penilaian ini berdasarkan kinerja Al Yasin selama menjabat sebagai Plt Gubernur.
"Ini tanda-tanda beliau (Al Yasin) akhiri kekuasaan dengan Su'ul Khatimah," katanya.
"Sebaiknya akhiri Kekuasaan pada bulan Mei itu dengan Husnul Khatimah jangan mengakhiri kekuasaan dengan Su'ul Khatimah, karena telah membangun pertentangan dan perkelahian Birokrasi," tambahnya.
Dia mengingatkan bahwa kekuasaan itu tidak kekal dan abadi. Karena itu, Plt gubernur jangan menganggap bahwa kekuasaan itu kekal lalu kemudian membuat permusuhan dengan cara serampangan. Mencopot OPD atas dasar like and dislike bukan atas dasar evaluasi.
"Karena justru dengan mengotak-atik OPD disisah masa jabatan yang kurang lebih satu bulan ini, akan lebih memperparah birokrasi sekakigus menambah permusuhan dan membuat pelayanan publik jadi terhambat," tutupnya.