Al-Muhaimin Untuk Kesejahteraan Rakyat

Editor: alafanews.com author photo

Oleh: Fahrul Abd Muid

(Penulis adalah Sekretaris ICMI Kota Ternate-Maluku Utara) 


Ternate, Alafanews - Bahwa kata ini “Al-Muhaimin” terambil dari kata “Haimana-Yuhaiminu” yang artinya antara lain meliputi: memelihara, menjaga, mengawal dan menjadi saksi terhadap sesuatu serta memeliharanya. Dan kata ini ditemukan sebanyak dua kali dalam Al-Qur’an, sekali menunjuk kepada sifat Allah Swt pada QS. Al-Hasyr 59:[23] dan kali kedua kepada sifat Al-Qur’an yakni pada QS. Al-Maidah 4: [48]. Maka Al-Qur’an adalah “Muhaimin” terhadap kitab-kitab yang lalu, karena Dia menjadi saksi kebenaran kandungan kitab-kitab yang lalu, jika apa yang terdapat disana sejalan dengan yang tercantum dalam Al-Qur’an, demikian juga sebaliknya Dia menjadi saksi bagi kesalahannya, bila bertentangan dengan kandungan Al-Qur’an. Dengan kesaksian itu Al-Qur’an pun berfungsi sebagai “Pemelihara”.


Imam Ghazali berpendapat bahwa kata “Muhaimin” yang menjadi salah satu “Asma al-Husna” itu bermakna yang menangani/mengawasi urusan makhluk-Nya dari sisi amal perbuatan mereka, rezeki dan ajal mereka. Penanganan ini adalah dengan pengetahuan, penguasaan dan pemeliharaan-Nya, karena semua yang mengawasi hakekat sesuatu, bertanggungjawab dan memeliharanya, adalah “Muhaimin”. Pengawasan merujuk kepada pengetahuan, penguasaan kepada pada Qudrat dan pemeliharaan akal. Karena itu siapa yang memiliki ketiga unsur di atas, maka dia adalah “Muhaimin”. Dan tentu saja tidak ada yang dapat mengimpun ketiganya secara sempurna kecuali Allah Swt. Demikian menurut pendapatnya Imam Gazhali.


Lain halnya dengan pendapatnya, Al-Biqa’i dalam tafsirnya dengan memberikan penjelasan yang sangat tepat lagi indah tentang makna kata “Al-Muhaiminin” serta penempatannya sebagai “Asma’ Al-Husna” sesudah kata “As-Salaam dan Al-Mukmin”. Pakar tafisr kelahiran lembah Biqa’i  di Syiria/Lebanon itu (1406-1480 M), menulis antara lain bahwa untuk terpenuhinya rasa damai dan aman yang dikandung oleh makna kata “As-Salaam dan Al-Mukmin”, tentu diperlukan pengetahuan yang sangat dalam menyangkut hal-hal yang bersifat tersembunyi, karena itu kedua kata tersebut disusul dengan sifat-Nya “Al-Muhaiminin”. Karena sifat ini bermakna kesaksian yang dilandasi oleh pengetahuan menyeluruh tentang detail, serta pandangan yang mencakup keseluruhan dari yang lahir maupun batin, maka tidak satu yang tersembunyipun, tersembunyi bagi-Nya, apalagi sesuatu yang lahir dari sebuah kenyataan dalam hidup ini.


Karena sedemikian luas makna kata ini, maka hampir-hampir saja dikatakan bahwa sifat demikian tidak dapat disandingkan kepada makhluk, kecuali dengan toleransi dalam pengetahuannya, karena memang makhluk tidak dapat menyaksikan kecuali yang lahir, tidak yang batin. Karena itu pula banyak pakar bahasa Arab tidak menjangkau maknanya, disebabkan karena kandungan maknanya mengharuskan pengkhususannya kepada Tuhan, sebab sungguh jelas bahwa tiada yang bersifat “Muhaimin” dalam arti menyaksikan sesuatu dengan amanat kepercayaan penuh serta pemeliharaan dan penanganan yang sempurna kecuali Allah Swt, sehingga hanya Dia pula yang dengan sesuatu itu menyangkut segala yang berkaitan dengan sesuatu itu berupa rezeki, amal perbuatan dan ajal. Maka seseorang yang menghayati makna sifat ini akan menyadari bahwa Allah Swt menguasai dan mengetahui gerak-geriknya bahkan detak-detik jantungnya dan karena itu buah dari sifat ini dalam kehidupan keseheriannya adalah pengawasan sempurna terhadap perilaku lahir batinnya, disertai dengan pelurusan niat dan motivasinya.


Munculnya nama Abdul Muhaimin Iskandar sebagai calon Wakil Presiden Republik Indonesia berpasangan dengan Anies Baswedan yang hari ini dan pernah mengagetkan semua orang gegara Muhaimin berpindah takdir menuju takdir yang lain. Muhaimin yang posisinya sebagai Ketua Umum PKB dan sebagai Wakil Ketua DPR RI yang membidangi persoalan mewujudkan kesejahteraan untuk seluruh rakyat Indonesia. Nama ini merupakan dhamir/pronoun/pengganti yang harus digunakan oleh dia untuk sementara saja dalam kehidupan dunia ini karena dia “Muhaimin” sebagai Hamba Allah (‘Abdullah) tidak akan mengalami kekekalan didalam hidupnya tetapi akan dibatasi oleh ajal kematian dan ketiadaan, sehingga yang diharapkan dengan dia “Muhaimin” ini adalah mengangkat tangan terkepal dan maju ke muka untuk membela hak-hak rakyat Indonesia agar berkehidupan yang layak dan terhormat serta berpenghasilan tinggi dan segala macamnya. Cak Imin berkata, bahwa dalam hal ini masa depan Indonesia adalah masa depan kita semua dan untuk mewujudkan negara Indonesia yang Mandiri, Maju dan Berkeadilan. Mandiri artinya Indonesia juga harus menjadi negara yang berswasembada pangan dan energi, berswasembada alat-alat kesehatan dan teknologi kesehatan, dan tentu saja didukung oleh investasi publik yang memadai. Indonesia Maju adalah negara yang tidak bergantung pada ekonomi sumber daya alam semata, tetapi juga bergantung kepada kekuatan sumber daya manusia yang unggul yang memiliki pengetahuan yang memadai bagi kemajuan bangsa ini. Indonesia yang Maju adalah negara yang mampu menguasai dan memanfaatkan teknologi dan Indonesia harus menjadi negara yang memiliki birokrasi dan pelayanan publik yang berkualitas tinggi serta menjadi kekuatan utama pendorong kemajuan dan kesejahteraan bangsa. Indonesia yang Berkeadilan adalah konsisten untuk kembali kepada pasal 33 UUD 1945 yaitu agar memastikan bahwa negara memiliki kesempatan untuk memberikan kepada warganya kekayaan asetnya sehingga sistem ekonomi kita adalah sistem ekonomi insklusif yaitu sistem yang tidak saja tunduk kepada keadaan global, tetapi sistem ekonomi inkulisif juga memberikan ruang bagi tumbuh berkembangnya Entrepreneur dan pengusaha-pengusaha di lokal di tingkat Nasional. Muhaimin memiliki Visi yang besar untuk bertindak nyata agar Indonesia menjadi negara yang sejahtera di masa yang akan datang, maka kata “Muhaiminin” yang dipinjamkan Allah Swt kepada Abdul Muhaimin Iskandar harus digunakan untuk berjihad, berijtihad dan bermujahadah untuk memelihara, menjaga, mengawal dan menjadi saksi terhadap pemeliharaan dan pengelolaan kekayaan negara ini untuk dipergunakan sebesar-besarnya demi mewujudkan kemakmuran dan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia.


Menjadikan kata “Al-Muhaiminin” sebagai vitamin ilahiah bagi Abdul Muhaimin Iskandar diharapkan agar dia memudahkan jalan bagi rakyat Indonesia untuk mencari rezekinya dengan menciptakan lapangan pekerjaan yang seluas-luasnya. Tidak ada lagi yang namanya rakyat Indonesia yang mengalami busung lapar dan kekurangan gizi karena susahnya mencari sesuap nasi/mencari makan untuk mempertahankan kehidupannya. Jangan lagi saya, anda dan kita semua harus menjadi saksi bisu karena tidak bisa berbuat apa-apa dan hanya bisa melihat dengan mata telanjang tentang keadaan sosial-kemasyarakatan kita yang berada dibawah garis kemiskinan dalam realitas hari ini, yang kemudian kita saksikan bahwa rakyat Indonesia yang miskin semakin termiskinkan dan ternyata berdasarkan data statistik menunjukkan jumlahnya masih banyak dan terkesan bahwa negara hari ini tidak sanggup lagi mengurusnya dan terkesan juga negara melakukan proses pembiaran atas keadaan rakyat Indonesia yang masih keadaannya miskin, sedangkan jumlah orang kaya di Indonesia juga meningkat sangat tajam kekayaannya.


Silahkan meneladani sifat Tuhan “Al-Muhaiminin” ini bagi engkau Abdul Muhaimin Iskandar dalam rangka untuk memperbaiki keadaan negara ini menjadi sebuah keadaan negara yang lebih aman, damai dan sejahtera, dan lebih-lebih rakyat Indonesia harus benar-benar diurus nasibnya agar hidupnya sejahtera, jangan sampai sebaliknya bahwa kekayaan sumber daya alam Indonesia dikuras habis-habisan dengan cara dibagi-bagi untuk kepentingan segelintir orang saja yang kemudian berdampak buruk bagi keadaan ekonomi bangsa Indonesia, karena keuangan negara sudah dicuri dan dirampok oleh mereka yang berhati Iblis dan kemudian hasil perampokan kekayaan negara itu disimpan di luar negeri. Karena kalau sudah bersedia meneladani sifat Tuhan “Al-Muhaiminin” maka harus dimanifestasikan dalam tindakan dan perbuatan sebagai penyelenggaran negara bahwa, didalam mengelola anggaran negara ini harus berdasarkan asas transparansi/keterbukaan informasi publik.


Sahabat Abdul Muhaimin Iskandar pasti mengetahui secara detail keadaan bangsa Indonesia yang realitasnya hari ini pasti berada dalam keadaan tidak baik-baik saja. Ada sesuatu yang tidak beres dalam pengelolaan sumber daya alam Indonesia yang kaya raya ini, belum lagi pelayanan pemerintahan yang buruk dan lambat dan terjadi praktek-praktek Pungli di dalamnya sebagai alat pelicin atau uang rokok dan segala macamnya dan keadaan ini sudah menjadi budaya yang dianggap baik padahal ini adalah budaya buruk yang harus dihilangkan, jika rakyat akan berurusan administrasi pada kantor-kantor pemerintahan, baik di pemerintahan daerah maupun lebih-lebih akan berurusan administrasinya pada kantor kementerian-kementerian negara yang ada di Jakarta, maka yang dijumpai adalah sangat buruk pelayanannya. Kedepannya wajib hukumnya agar alur pengurusan administrasi di kantor-kantor kementerian untuk dipangkas agar menjadi pendek saja alur administrasinya, sehingga jika ada orang daerah yang hendak berurusan di kantor kementerian yang ada di Jakarta atau di Ibu Kota negara dapat membutuhkan waktu yang pendek dan cepat selesai urusannya agar tidak memakan biaya yang mahal. Jika selama pelayanan pemerintahan yang buruk seperti yang ada hari ini dipertahankan dan susah untuk dihilangkan maka jangan berharap terjadinya perubahan seperti yang diteriakkan hari ini oleh pasangan Calon Presiden Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar yang akan hanya terlihat manis di bibir saja untuk diucapkan, tetapi hasilnya ternyata nol besar. Pelayanan pemerintah yang berkualitas tinggi seperti yang dicita-citakan oleh Sahabat Abdul Muhaimin Iskandar, maka saya, anda dan kita semua masih meragukannya akan hal ini dapat direalisasikan secara kenyataan jika kelak nanti pasangan Calon Presiden ini terpilih menjadi Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia periode tahun 2024-2029. Semoga bermanfaat tulisan ini. Wallahu a’lam Bishshawab.

Share:
Komentar

Berita Terkini